BAB 1
PENDAHULUAN
Akuntansi
merupakan sarana bagi suatu entitas ekonomi dalam mengomunikasikan posisi
keuangan termasuk perubahannya serta kinerjanya kepada semua pihak yang
berkepentingan.
Menurut
Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional
sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip
akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di
seluruh dunia. Suatu perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional
pada saat melakukan transaksi ekspor atau impor. Ekspor sebagai transaksi atau
penjualan dari dalam negeri ( perusahaan bertempat) ke luar negeri dan dimulai
saat perusahaan domestik mendapatkan order pembelian dari perusahaan asing.
Sedangkan impor sebagai transaksi yang dilakukan pada saat perusahaan melakukan
order pembelian kepada perusahaan asing / di luar negeri.
Perbedaan
studi akuntansi internasional adalah pada:
·
Dalam Akuntansi Internasional yang
dilaporkan adalah perusahaan multinasional (multinational company – MNC)
yaitu perusahaan yang kantor pusatnya ada di suatu negara namun beroperasi
juga di negara-negara lainnya.
- Kegiatan Transaksi Operasi Melintasi Batas Negara.
- Kegiatan transaksi operasional yang dilakukan tidak hanya dalam satu wilayah Negara, melainkan melintasi berbagai batas Negara.
- Pelaporan untuk pihak lain di negara yang berbeda.
- Liat pada perbedaan nomer 1, dikarenakan dalam Akuntansi Internasional yang dilaporkan adalah perusahaan multinasional maka pelaporan juga ditujukkan kepada perusahaan yang memiliki kepentingan yang beroperasi di Negara lain.
- Perpajakan Internasional
- Hukum perpajakan yang digunakan adalah hukum perpajakan internasional.
- Transaksi Internasional. Transaksi yang dilakukan perusahaan berorientasi internasional yaitu transaksi yang melibatkan dua atau lebih perusahaan yang berada di Negara yang berbeda.
Dalam akuntansi
internasional dibagi menjadi tiga
bidang, termasuk proses akuntansi yang luas antara lain:
- Pengukuran (Measurements)
Membantu
dalam proses mengidentifikasi, mengelompokkan dan menghitung aktivitias dan
transaksi, memberikan masukan mendalam mengenai profitabilitas, operasi dan
kekuatan posisi keuangan perusahaan.
- Pengungkapan (Disclosure)
Proses
dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna laporan
keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan atau proses
mengkomunikasikan kepada para pengguna.
- Auditing (Auditing)
Proses
dimana para kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi
(pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.
Sejarah Akuntansi Internasional
Awalnya,
Akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry
bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan
berpasangan (double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan
akuntansi. Akuntansi modern dimulai sejak double entry
accounting ditemukan dan digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem
pencatatan berganda (double entry bookkeeping) yang diperkenalkan oleh Luca
Pacioli (th 1447). Luca Pacioli lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan
tetapi pendeta yang ahli matematika, dan pengajar pada beberapa universitas
terkemuka di Italia. Lucalah orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip
dasar double accounting system dalam bukunya berjudul : Summa
the arithmetica geometria proportioni et proportionalita di tahun 1494.
Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting
system bukanlah ide murni Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi
yang berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya.
Luca
memperkenalkan 3 catatan penting yang harus dilakukan :
- Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi bisnis.
- Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam jurnal.
- Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar merupakan centre of the accounting system (Raddebaugh, 1996).
Perkembangan
sistem akuntansi ini didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di
Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk
menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. Pembukuan
ala Italia kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang zaman Fugger
dan kelompok Hanseatik. Pada saat bersamaan filsuf bisnis Belanda mempertajam
cara menghitung pendapatan periodic dan pemerintah Perancis menerapkan
keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.
Tahun
1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris yang menyebabkan
tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang terorganisasi
di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar ke
seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah persemakmuran Inggris. Selain itu
model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia, Sistem
akuntansi Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah pemerintahan
Perancis. Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan
Kekaisaran Rusia. Pada abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika
Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi
diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia
II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat. Bagi banyak negara,
akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang
melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.
Trend
Kebijakan Sektor Keuangan Nasional
Rapat
Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 10 Januari 2013 memutuskan untuk
mempertahankan BI Rate sebesar 5,75%. Tingkat suku bunga tersebut dinilai masih
konsisten dengan sasaran inflasi tahun 2013 dan 2014, sebesar 4,5% ± 1%.
Evaluasi menyeluruh terhadap kinerja tahun 2012 dan prospek tahun 2013-2014
menunjukkan perekonomian Indonesia tumbuh cukup tinggi dengan inflasi
yang tetap terkendali dan rendah. Kinerja tersebut tidak terlepas dari berbagai
kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah untuk menjaga
stabilitas makro dan momentum pertumbuhan ekonomi nasional di tengah
perlambatan ekonomi dunia. Fokus kebijakan Bank Indonesia saat ini
diarahkan untuk mengelola keseimbangan eksternal dan stabilitas nilai tukar
Rupiah sesuai kondisi fundamentalnya. Ke depan, Bank Indonesia juga
akan memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial serta mempererat
koordinasi dengan Pemerintah untuk mengelola permintaan domestik agar sejalan
dengan upaya menjaga keseimbangan eksternal, mencapai sasaran inflasi, dan
kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional.
Pertumbuhan
ekonomi global pada tahun 2012 lebih rendah dari tahun sebelumnya.
Perekonomian Indonesia pada
2012 tumbuh cukup tinggi sebesar 6,3% dan diprakirakan akan meningkat pada 2013
dan 2014. Daya tahan perekonomian selama ini didukung oleh stabilitas makro dan
sistem keuangan yang terjaga sehingga mampu memperkuat basis permintaan
domestik.
Kinerja
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada tahun 2012 masih mencatat surplus,
meskipun mengalami tekanan defisit transaksi berjalan.
Nilai
tukar Rupiah pada 2012 mengalami depresiasi dengan volatilitas yang cukup
rendah. Rupiah secara point-to-point melemah 5,91% (yoy) selama tahun 2012 ke
level Rp9.638 per dolar AS. Tekanan depresiasi terutama terjadi pada triwulan
II dan III tahun 2012 terkait dengan memburuknya kondisi perekonomian global,
khususnya di kawasan Eropa, yang berdampak pada penurunan arus masuk portfolio
asing ke Indonesia.
Inflasi
sepanjang tahun 2012 tetap terkendali pada level yang rendah dan berada pada
kisaran sasaran inflasi sebesar 4,5%±1%.
Stabilitas
sistem keuangan dan fungsi intermediasi perbankan tetap terjaga dengan baik.
Kebijakan
Bank Indonesia akan diarahkan untuk mengelola permintaan domestik
agar sejalan dengan upaya untuk menjaga keseimbangan eksternal.
Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan
melalui lima pilar kebijakan. Pertama, kebijakan suku bunga akan
ditempuh secara konsisten dengan prakiraan inflasi ke depan agar tetap terjaga
dalam kisaran target yang ditetapkan. Kedua, kebijakan nilai tukar akan
diarahkan untuk menjaga pergerakan Rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya.
Ketiga, kebijakan makroprudensial diarahkan untuk menjaga kestabilan sistem
keuangan dan mendukung terjaganya keseimbangan internal maupun eksternal.
Keempat, penguatan strategi komunikasi kebijakan untuk mengelola ekspektasi
inflasi. Kelima, penguatan koordinasi Bank Indonesia dan Pemerintah dalam
mendukung pengelolaan ekonomi makro, khususnya dalam memperkuat struktur
perekonomian, memperluas sumber pembiayaan ekonomi, penguatan respons sisi
penawaran, serta pemantapan Protokol Manajemen Krisis (PMK).
Peran Akuntansi Dalam Bidang Usaha
Global
Globalisasi
yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya
efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut
hubungan intraregional dan internasional akan terjadi persaingan antarnegara.
Perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi yang dihadapi
bangsa Indonesia antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut
(Damanhuri, 2003):
· Pembiayaan. Perusahaan global mempunyai
akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk
portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT
Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam
memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola
BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari mancanegara.
·
Tenaga kerja. Perusahaan global akan
mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti
penggunaan staf professional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki
pengalaman internasional dan\atau buruh diperoleh dari negara berkembang.
Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
·
Jaringan informasi. Masyarakat suatu
negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia
karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV, radio, media cetak dan
lain-lain. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu
meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai
contoh KFC, Hoka Hoka Bento, Mac Donald, dll melanda pasar di mana-mana.
Akibatnya selera masyarakat dunia (baik yang berdomisili
di kota maupun di desa) menuju pada selera global.
·
Perdagangan. Hal ini terwujud dalam
bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan non
tarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin
ketat dan fair. Bahkan, transaksi menjadi semakin cepat karena "less
papers/documents" dalam perdagangan, tetapi dapat mempergunakan jaringan
teknologi telekomunikasi yang semakin canggih. Dengan kegiatan bisnis korporasi
(bisnis corporate) di atas dapat dikatakan bahwa globalisasi mengarah pada
meningkatnya ketergantungan ekonomi antarnegara melalui peningkatan volume dan
keragaman transaksi antarnegara (cross-border transactions) dalam bentuk barang
dan jasa, aliran dana internasional (international capital flows), pergerakan
tenaga kerja (human movement) dan penyebaran teknologi informasi yang cepat.
Peran Akuntansi Dalam Pasar Modal
Global
Dalam
era globalisasi, dunia usaha dan masyarakat telah menjadi semakin kompleks
sehingga menuntut adanya perkembangan berbagai disiplin ilmu termasuk
Akuntansi. Akuntansi memegang peranan penting dalam ekonomi dan sosial karena
setiap pengambilan keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi
akuntansi. Keadaan ini menjadikan akuntansi sebagai suatu profesi yang sangat
dibutuhkan keberadaanya dalam lingkungan organisasi bisnis.
Perkembangan
dunia usaha semakin lama semakin cepat dan sangat bervariasi. Bidang-bidang
yang dahulu tidak di bayangkan sebagai sektor usaha sekarang menjadi sektor
besar. Perkembangan profesi akuntansi terasa lebih meninggi setelah tahun 1985,
Bebarengan dengan BEJ. Bunga Bank yang tinggi mendorong orang mencari
alternatif untuk memenuhi kebutuhan permodalannya, persaingan antar perusahaan
semakin meningkat dengan dibarengi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan di Indonesia. Dalam menghadapi itu semua para pengelola
perusahaan sangat membutuhkan informasi akuntansi dalam rangka pengambilan
keputusan.
Akuntansi mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan tumbuh dan berkembangnya bisnis surat-surat berharga khususnya bisnis saham di pasar modal. Masyarakat Amerika sudah mengenal bisnis tersebut sejak tahun 1900 (Belkaoui, 2007). Dalam bertransaksi, baik para investor maupun calon investor telah menggunakan informasi keuangan perusahaan sebagai salah satu pedoman dalam membuat prediksi-prediksi dan untuk mengambil keputusan bisnis, yaitu investasi dalam surat-surat berharga, khususnya dalam saham. Perkembangan positif yang terjadi terhadap bisnis saham di pasar modal Amerika juga menunjukkan bahwa kebutuhan perusahaan akan modal juga meningkat seirama dengan perkembangan pasar. Perkembangan ini sekaligus menunjukkan bahwa pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara khususnya Amerika pada era tersebut. Di samping itu, juga berarti bahwa kebutuhan dan peran informasi akuntansi menjadi semakin penting.
Akuntansi mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan tumbuh dan berkembangnya bisnis surat-surat berharga khususnya bisnis saham di pasar modal. Masyarakat Amerika sudah mengenal bisnis tersebut sejak tahun 1900 (Belkaoui, 2007). Dalam bertransaksi, baik para investor maupun calon investor telah menggunakan informasi keuangan perusahaan sebagai salah satu pedoman dalam membuat prediksi-prediksi dan untuk mengambil keputusan bisnis, yaitu investasi dalam surat-surat berharga, khususnya dalam saham. Perkembangan positif yang terjadi terhadap bisnis saham di pasar modal Amerika juga menunjukkan bahwa kebutuhan perusahaan akan modal juga meningkat seirama dengan perkembangan pasar. Perkembangan ini sekaligus menunjukkan bahwa pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara khususnya Amerika pada era tersebut. Di samping itu, juga berarti bahwa kebutuhan dan peran informasi akuntansi menjadi semakin penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar