New Jersey – Teknologi guna menghapus karbon dioksida (CO2) dari atmosfer untuk memperlambat perubahan iklim yang disebabkan manusia, secara ekonomi tak bisa diatasi selamaberdekade.
Laporan American Physical Society ini berdasarkan analisa teknologi ‘Direct Air Capture’ (DAC). DAC memanfaatkan bahan kimia guna menyerap CO2 di udara terbuka, mengonsentrasinya kemudian menyimpannya di bawah tanah dengan aman.
Pemimpin analisa Robert Socolow dari Princeton University menemukan, strategi ini dirasa jauh lebih mahal dibanding strategi untuk mencegah adanya emisi CO2.
"Manusia seharusnya tak menyebarkan CO2 ke atmosfer agar biaya yang diperlukan kelak tak besar,” ungkap profesor teknik mekanik dan aerospace itu.
Untuk mendapat perubahan yang signifikan, sumber CO2 harus diapus, lanjutnya. “Kita harus membuat rencana penghentian emisi CO2 di tiap pabrik batubara dan gas alam di Bumi,” ujar Socolow.
Socolow mengaku, teknologi yang ia kembangkan memang bisa menghapus CO2 dari udara. Namun teknologi ini bukanlah alternatif penghentian pabrik secara langsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar