Minggu, 02 Desember 2012

Etika Bisnis


A. Pengertian etika bisnis

Pengertian Etika Bisnis dapat dibedakan menjadi:
  1. Secara makro: etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral dari sistem ekonomi secara keseluruhan.
  2. Secara   meso:   etika   bisnis   mempelajari   masalah-masalah   etis   di   bidang organisasi
  3. Secara mikro: etika bisnis difokuskan pada hubungan individu dengan ekonomi dan bisnis.

Menurut Zimmerer, etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi.
Etika bisnis menyangkut moral, kontak sosial, hak-hak dan kewajiban, prinsip-prinsip dan aturan-aturan.

Masalah etika dalam bisnis dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori yaitu:
  1. Suap          (Bribery),   adalah   tindakan   berupa   menawarkan,   memberi, menerima   atau   meminta   sesuatu   yang   berharga   dengan tujuan mempengaruhi  tindakan  seorang  pejabat  dalam  melaksanakan kewajiban publik. Suap dimaksudkan untuk memanipulasi seseorang dengan membeli pengaruh. 
  2. Paksaan (Coercion), adalah tekanan, batasan, dorongan dengan paksa atau dengan menggunakan jabatan atau ancaman. Coercion dapat berupa ancaman untuk mempersulit kenaikan jabatan, pemecatan, atau penolakan industri terhadap seorang individu.
  3. Penipuan (Deception), adalah tindakan memperdaya, menyesatkan yang disengaja dengan mengucapkan atau melakukan kebohongan.
  4. Pencurian (Theft), adalah merupakan tindakan mengambil sesuatu yang bukan hak kita atau mengambil property milik orang lain tanpa persetujuan pemiliknya. Properti tersebut dapat berupa property fisik atau konseptual.
  5. Diskriminasi tidak jelas (Unfair discrimination), adalah perlakuan tidak adil atau penolakan terhadap orang-orang tertentu yang disebabkan oleh ras, jenis  kelamin,  kewarganegaraan,  atau  agama.

menurut Muslich (1998 : 31-33) prinsip-prinsip etika bisnis terdiri dari:
  • Prinsip Otonomi

           Prinsip  otonomi  memandang  bahwa  perusahaan  secara  bebas  memiliki wewenang  sesuai  dengan  bidang  yang  dilakukan  dan  pelaksanaannya  sesuai dengan visi dan misi yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan komunitasnya.
  • Prinsip Kejujuran

     Kejujuran  merupakan  nilai  yang  paling  mendasar  dalam  mendukung keberhasilan suatu perusahaan. Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan. Jika prinsip kejujuran ini dapat dipegang teguh  oleh  perusahaan,  maka  akan  dapat  meningkatkan  kepercayaan  dari lingkungan perusahaan tersebut.
  • Prinsip Tidak Berniat Jahat

      Prinsip  ini  memiliki  hubungan erat  dengan prinsip  kejujuran. Penerapan prinsip kejujuran yang ketat akan mampu meredam niat jahat perusahaan itu.
  • Prinsip Keadilan

     Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karyawan sesuai kontribusinya, pelayanan yang sama kepada konsumen, dan lain-lain.
  • Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri

     Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran, tidak berniat jahat dan prinsip keadilan.

Isu-isu etika bisnis
1.    Isu sistemik yang berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan etika yang timbul mengenai lingkungan dan sistem yang menjadi tempat beroperasinya suatu bisnis atau perusahaan: ekonomi, politik, hukum, dan sistem-sistem sosial lainnya.
2.    Isu organisasi  yang  berkenaan  dengan  pertanyaan-pertanyaan  etika  tentang perusahaan tertentu.
3.    Isu individu yang menyangkut tentang pertanyaan-pertanyaan etika yang timbul dalam kaitannya dengan individu tertentu di dalam suatu perusahaan.


Sumber    :
Google.com (Etika Profesi STAN 2012)





Tidak ada komentar: