A. Pengertian etika bisnis
Pengertian Etika Bisnis dapat dibedakan menjadi:
- Secara makro: etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral dari sistem ekonomi secara keseluruhan.
- Secara meso: etika bisnis mempelajari masalah-masalah etis di bidang organisasi
- Secara mikro: etika bisnis difokuskan pada hubungan individu dengan ekonomi dan bisnis.
Menurut Zimmerer, etika bisnis adalah suatu kode
etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan
memecahkan persoalan-persoalan
yang dihadapi.
Etika bisnis menyangkut moral, kontak sosial,
hak-hak dan kewajiban, prinsip-prinsip dan aturan-aturan.
Masalah etika dalam bisnis dapat
diklasifikasikan ke dalam lima kategori yaitu:
- Suap (Bribery), adalah tindakan berupa menawarkan, memberi, menerima atau meminta sesuatu yang berharga dengan tujuan mempengaruhi tindakan seorang pejabat dalam melaksanakan kewajiban publik. Suap dimaksudkan untuk memanipulasi seseorang dengan membeli pengaruh.
- Paksaan (Coercion), adalah tekanan, batasan, dorongan dengan paksa atau dengan menggunakan jabatan atau ancaman. Coercion dapat berupa ancaman untuk mempersulit kenaikan jabatan, pemecatan, atau penolakan industri terhadap seorang individu.
- Penipuan (Deception), adalah tindakan memperdaya, menyesatkan yang disengaja dengan mengucapkan atau melakukan kebohongan.
- Pencurian (Theft), adalah merupakan tindakan mengambil sesuatu yang bukan hak kita atau mengambil property milik orang lain tanpa persetujuan pemiliknya. Properti tersebut dapat berupa property fisik atau konseptual.
- Diskriminasi tidak jelas (Unfair discrimination), adalah perlakuan tidak adil atau penolakan terhadap orang-orang tertentu yang disebabkan oleh ras, jenis kelamin, kewarganegaraan, atau agama.
menurut Muslich (1998 : 31-33) prinsip-prinsip
etika bisnis terdiri dari:
- Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi
memandang bahwa perusahaan
secara bebas memiliki wewenang sesuai
dengan bidang yang
dilakukan dan pelaksanaannya sesuai dengan
visi dan misi yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan visi dan misi
perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran
dan kesejahteraan karyawan dan komunitasnya.
- Prinsip Kejujuran
Kejujuran merupakan
nilai yang paling
mendasar dalam mendukung keberhasilan suatu
perusahaan. Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan. Jika prinsip
kejujuran ini dapat dipegang teguh oleh
perusahaan, maka akan
dapat meningkatkan kepercayaan
dari lingkungan perusahaan
tersebut.
- Prinsip Tidak Berniat Jahat
Prinsip ini
memiliki hubungan erat dengan prinsip kejujuran. Penerapan prinsip
kejujuran yang ketat akan mampu meredam niat jahat perusahaan itu.
- Prinsip Keadilan
Perusahaan harus bersikap
adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem
bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karyawan sesuai kontribusinya, pelayanan yang sama kepada konsumen, dan lain-lain.
- Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri
Perlunya menjaga citra
baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran, tidak
berniat jahat dan prinsip keadilan.
Isu-isu etika bisnis
1. Isu sistemik yang berkaitan dengan
pertanyaan-pertanyaan etika yang timbul mengenai lingkungan dan
sistem yang menjadi tempat beroperasinya suatu bisnis atau
perusahaan: ekonomi, politik, hukum, dan sistem-sistem sosial lainnya.
2. Isu organisasi
yang berkenaan dengan
pertanyaan-pertanyaan etika tentang perusahaan
tertentu.
3. Isu individu yang menyangkut tentang pertanyaan-pertanyaan etika
yang timbul dalam kaitannya dengan
individu tertentu di dalam suatu perusahaan.
Sumber :
Google.com (Etika Profesi STAN 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar