Selasa, 27 Desember 2011

My Facebook

Di dunia ini sudah banyak orang yang menggunakan facebook termasuk Chika – sarjana baru lulus kuliah dan sekarang bekerja di sebuah perusahaan sebagai programmer-yang sering menggunakan facebook untuk mencari teman didunia maya. Setiap hari di tempat kerja Dia selalu membuka facebook untuk menghilangkan kejenuhan. Dan hari ini di tempat kerja Dia membuka facebook, Dia melihat daftar pertemanannya yang bertambah, “klik” Dia buka menu itu dan dia lihat teman adiknya ingin menjadi teman lalu dia confirm.

“ ini kan temen nya si Feby,aku confirm aja deh.” Chika berkomentar.

Ga terasa selesai juga jam kerjanya dan dia hari dijemput sama Wisnu -pacarnya- dan setelah membereskan meja kerjanya dia bergegas ke gerbang kantor dan disana wisnu sudah menunggunya.

“kamu udah nunggu lama ya?” tanya Chika

“ngga kok aku baru nyampe, malah aku kira aku udah telah jemput kamu.” sahut Wisnu

“owh…ya udah kita pulang yuk!!” ajak Chika

“tuan putri mau saya antar kemana, saya siap mengantar putri kemana saja” canda Wisnu

“saya mau di ajak ke istana yang megah” balas Chika

“oh tentu akan saya antar”menjawab
Mereka berdua tertawa sambil pulang menuju ke rumah Chika. Dan ini adalah hal rutin yang mereka lakukan setiap kali mereka pulang kerja.
***

Setiap hari yang Chika lalui selalu sama dengan hari yang lainnya yang berbeda hanya facebooknya, karena semenjak dia mengconfirm Pandu menjadi temannya di dunia maya mereka jadi semakin dekat, berawal dari mengomentari status,menulis wall sampai mengobrol di chat dengan ejeka-ejekan yang kekanak-kanakan dimana itu yang membuat mereka dekat. Padahal Chika sempat sebel sama Pandu karena kata-katanya yang kurang sopan, tapi tetep aja Chika meladeni setiap ejekan Wisnu, hingga akhirnya mereka bertukaran nomor handphone masing-masing.

“Kring….Kring….Kring..” handphone Chika berdering, Chika langsung mengambil HP nya yang ada di meja dilihatnya siapa yang menelpon dan ternyata yang menelponnya adalah Pandu!! Dia agak sedikit ragu-ragu untuk mengangkat telpon tapi akhirnya di pencetlah tombol answer.

“Halo… ini Chika?” tanya seseorang diseberang telpon

“iya ini Chika…ada apa du?” balas Chika

“ngga aku cuma mau tau kabar kamu aja, boleh kan?” jawab Wisnu, berharap Chika akan menjawab ‘boleh’.

“hmm boleh ngga yah…” sahut Chika dengan nada mengejek sambil mengembangkan senyuman di wajahnya.

“ya udah deh kalo ngga boleh aku tutup aja” kata Pandu dengan nada memelas
“baru gitu aja ngambek!! Boleh lah kita kan teman wajar dong kalo saling nanya kabar..” kata Chika sambil tertawa.

Dan berlanjut menjadi obrolan yang menarik dan ga terasa ternyata waktu sudah menunjukkan jam 2 pagi dan rasanya mata juga sudah meminta ingin tidur, akhirnya Chika yang menyudahi obrolan mereka meskipun Pandu yang menelponnya tadi.
***

Paginya Chika bangun kesiangan, padahal mamanya sudah mengetuk berkali-kali pintu kamarnya tapi tetep aja Chika ga bangun-bangun. Sehabis mandi dan rapi-rapi Chika langsung bergegas berangkat ke kantor tanpa sarapan -lagipula Wisnu juga nungguin- dia langsung menghampiri Pandu dan mengajakannya pergi ke kantor.

“kamu ngga sarapan dulu?” tanya Wisnu

“ngga usahlah nanti aja di kantor, nanti kamu kesiangan gara-gara aku lagi” sahut Chika

“owh ya udah kalo gitu, tapi kok tumben ya kamu telat biasanya kamu ga pernah telat.

“emangnya semalam kamu tidur jam berapa seeh?” tanya Wisnu dengan muka agak curiga.

“aku tidur seperti biasa kok, ga tau neh kenapa aku juga bingung” jawab Chika berbohong sambil meminta maaf dalam hati.

kemudian tanpa memperpanjang obrolan mereka berangkat ke kantor bersama. Sesampainya di kantor Chika langsung menyalakan komputer dan membuka Facebook, di kliknya chat dilihat siapa saja yang sudah online pagi-pagi seperti ini, dan ternyata Pandu online. Tanpa lama menunggu ajakan chat pandu sudah menyapanya pagi ini dan Chika pun membalas sapaan Pandu. Seperti itulah awal setiap kali mereka bertemu di chat dan hari ini Pandu mengajaknya makan malam diluar. Seketika itu juga Chika bingung mau jawab apa karena Pandu mau jemput Chika ke kantor. Tapi akhirnya dia mau makan diluar tanpa harus di jemput ke kantor tapi jemput di rumah aja. Setelah jam kerja berakhir ponsel Chika berdering dan ternyata Wisnu.

“iya ada apa saying..” sahut Chika

“sayang.. maaf ya hari ini aku ga bisa jempu kamu, hari ini aku lembur” balas Wisnu dengan nada minta maaf

“ga apa-apa kok aku ngerti kamu sibuk ya udah kalo gitu aku pulang aj naik angkot” jawab Chika yang sebenernya males pulang harus naik angkot.

Chika langsung bergegas pulang saat ponselnya di tutup dan berjalan menuju luar kantor dengan langkah malas. Sesampainya dia di gerbang pintu dia kaget melihat Pandu sudah ada di depan kantornya sambil melambaikan tangan kearah Chika-menyapa. Seketika itu juga Chika langsung menghampiri Pandu sambil berlari kecil,

“kok bisa tau kantor aku?” Tanya Chika dengan muka kaget

“soalnya aku tau dari Feby” jawab Pandu

“owh… dari Feby” balas Chika sambil menggerutu dalam hati si Feby ngapain lagi ngasih tau alamat kantor, awas aja nanti kalo udah nyampe rumah!!!

“kenapa kamu ga suka ya aku jemput atau kamu takut ya ketauan sama pacar kamu??? Aku tau kok kamu udah punya pacar dari Feby” kata Wisnu dengan nada mengejek.

“oh jadi Feby udah cerita ap aja sama kamu kayaknya kamu tau banyak ya tentang aku” sahut Chika dengan nada kesal

“ga banyak kok cuma itu aja. Ya udah sekarang kamu naik kita pergi makan, kamu ga di jemputkan?” kata Pandu dengan nada tenang.

“kamu tau aku ga dijemput dari Feby juga?” tanya Chika masih dengan nada kesal.

Wisnu menjawab dengan anggukan pelan dan tersenyum melihat muka Chika yang semakin kesal sambil membukakan pintu mobil untuk Chika. Mereka langsung melaju cepat ke sebuah lestoran yang bisa di bilang mewah. Disana mereka makan dengan menu yang sama, mengobrol sambil tertawa bersama, dan diakhir obrolan tiba-tiba Pandu memegang tangan Chika dan refleks Chika langsung melepas tangan Pandu dari tangannya. Kemudian tanpa basa-basi Pandu langsung menyatakan perasaannya.

“Chika aku cinta sama kamu, aku tau kamu pasti berpikir ini konyol karena kamu udah punya Wisnu tapi aku benar-benar ga bisa tahan perasaan aku. Terserah kamu mau jawab apa, aku rela kamu duain asalkan aku bisa terus bersama kamu.” Kata Pandu jujur dengan nada memohon.

Sementara itu Chika diam terpaku atas kata-kata Pandu, dia seperti tertikam dari belakang dan bingung harus menjawab apa karena jujur aja kalo ngobrol dengan Pandu dia merasa nyaman tapi menurutnya itu hanya sebatas temen aja ga lebih. Dalam hati dia berkata aduh gimana ini… aku bingung…Tuhan tolong aku…
Melihat Chika yang diam saja Pandu langsung melanjutkan kata-katanya

“Chika please…kasih aku kesempatan untuk lebih deket sama kamu dan mengenal kamu lebih dalam, lebih dari sekedar berteman.” Lanjut Wisnu masih dengan nada memohon.

“maaf Pandu kayaknya hubungan kita ngga bisa lebih dari sekedar temen, aku udah anggap kamu sahabat aku dan aku ngga mungkin ngeduain Wisnu. Kita berdua pacaran udah lama dari kita berdua SMA, aku ga mau hubungan aku sama Wisnu berantakan hanya karena aku pacaran sama kamu nanti yang ada kamu berantem sama dia dan kita ga bisa berhungungan baik sebagai teman. Aku harap kamu mengerti yang aku katakana.” Jawab Chika panjang-lebar dan langsung meninggalkan Pandu yang masih terduduk di meja makan.

Chika langsung menghentikan taksi yang melintas, meminta supir mengantarkannya ke alamat yang di katakan –alamat rumah.

Sesampainya di rumah Chika langsung ke kamar melupakan tindakan Feby yang bikin dia kesal kemudian dia mengeluarkan ponselnya menghubungi seseorang tanpa harus menunggu lama seseorang yang berada di seberang telpon langsung menjawab.

“halo sayang…maaf ya aku ga bisa jemput kamu. Kamu udah makan?” sapa Wisnu

Tidak ada yang menjawab saat Wisnu menyampa dia bingung, dan sejurus kemudian dia berteriak-teriak memanggil nama “Chika” yang seperti terjadi sesuatu padanya. Mendengar Wisnu yang kalap Chika tersenyum dan tertawa pelan dan langsung memjawab panggilan Wisnu.

“kamu kenapa seeh kok teriak-teriak begitu, aku dengar tau…aku udah makan kok. Kamu udah makan juga belum?” sahut Chika sambil senyum-senyum.

“abis kamu ga kedengaran suaranya… aku kan takut kamu kenapa-kenapa lain kali jangan kayak gitu ya. Aku udah makan,udah sampai rumah juga, kamu ada masalah?” balas Wisnu seperti memarahi anaknya tapi dengan nada sayang

“aku janji deh ga akan kayak gini lagi. Aku ga ada masalah apa-apa, aku cuma kangen aja sama kamu.” kata Chika berbohong sambil berharap semoga besok akan baik-baik aja.
***

Tidak ada komentar: