Jumat, 16 November 2012

Pengertian, Prinsip, dan Basis Etika


Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang memiliki arti adat istiadat. Etikan berkaitan dengan kebiasan hidup yang baik, baik pada diri sendiri maupun pada suatu masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau satu generasi ke generasi yang lain. Etika tiadak sama dengan etiket. Etiket hanya menyangkut perilaku lahiriah yang menyangkut sopan santun dan tata karma.

Prinsip-prinsip etika
  •    Prinsip tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya terhadap dampak pekerjaan terhadap orang lain.
  •       Prinsip keadilan, tidak merugikan; tidak membedakan orang lain.
  •      Prinsip otonomi;  kebebasan sepenuhnya dalam menjalankan profesinya,tetapi dibatasi tanggungjawab dan komitmen professional dan tidak mengganggu kepentingan umum.
  •      Prinsip integritas yang tinggi; komitmen pribadi menjaga keluhuran profesi.


Basis teori etika
  • Etika Teleologi


Berasal  dari kata Yunani, telos yang bearti tujuan. Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai, atau berdasarkan akibat dari tindakan tersebut. Aliran etika teleology terbagi menjadi dua, yaitu :
1.      Egoisme etis
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Egoism ini baru menjadi serius ketika ia cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahaagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yang bersifat vulgar.
2.      Utilitarianisme
Menurut teori ini suatu perbuatan adlah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Prinsip dasar utilitarianisme adalah :
1.      Manfaat terbesar bagi jumlah orang terbesar diterapkan pada perbuatan
2.      Aturan menbatasi diri pada justifikasi aturan-aturan moral.
  •              Deontology

Istilah deontology berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berati kewajiban. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Ada 3 prinsip yang harus dipenuhi :
1.      Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan berdasarkan kewajiban.
2.      Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu, berate kalaupun tujuan tidak tercapai tindakan itu sudah dinilai baik.
3.      Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip tersebut, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan bedasarkan sikap hormat pada hukum moral universal.


  • Teori Hak

Teori hak merupakan suatu aspek dari teori deontology, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Hak didasarkan atas martabat manisia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
  • Teori Keutamaan


Keutamaan bias didefinisikan sebagai disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral. Contoh : kebijaksanaan, keadilan, suka bekerja keras, hidup yang baik.